PUISI JERITAN RAKYAT KECIL

 JERITAN RAKYAT KECIL 

Rakyat jelata di padang tandus

Hidup susah tak terendus

Beban derita tak pernah putus

Harapanpun lenyap lampus


Rakyat kecil menjerit

Perut kosong kian terhimpit

Anak-anak bagai minum pil pahit

Emak bapakpun makin terbelit


Kini, tirani kekuasaan kian cemarak

Tak peduli duka nestapa tersentak

Penguasa lalim hadir tidak berpihak

Menjadikan dada semakin sesak


Peluh mengalir jatuh tanpa putus

Rakyat kecil berjuang agar asa tak lupus

Jatuh bangun hidup kian terjerumus

Yang tersisa hanyalah tenaga lampus






 

Kebijakan Pendidikan Pada Masa Covid-19 Dan Dampaknya

 Covid-19 telah membawa dampak yang tidak sedikit bagi kehidupan manusia. Semenjak Maret 2020, situasi yang serba tidak menentu terjadi pada hampir semua lini. Sosial ekonomi masyarakat semakin terpuruk, daya beli terhadap bahan-bahan pokok kebutuhan sehari-hari menurun drastis, dan bahkan  minat terhadap pendidikan tidak seperti sebelumnya. Khusus untuk dunia pendidikan, kebijakan-kebijakan yang telah dibuat oleh pemerintah selalu saja membingungkan para pelaku pendidikan pada satuan pendidikan. Bagaimana tidak, satu kebijakan turun dan belum genap satu bulan sudah turun lagi kebijakan yang lain. Semua harus melakukan segala aktivitas dari rumah (WFH). 

Dengan memperlakukan kebijakan tersebut di atas, lama-kelamaan  dunia pendidikan banyak menuai protes baik dari orangtua maupun siswa. Permasalahan demi permasalahan selalu timbul di tengah-tengah keluarga, hanya gara-gara belajar dari rumah (BDR). BDR tidak dilaksanakan dengan baik oleh anak-anak mereka. Di sisi lain  anak-anak sering bermain gadget, tidur, tidak peduli dengan ucapan orang tua, dan lain-lain. Bagi anak-anak yang masih berada di tingkat SD membutuhkan bimbingan dari orangtua, namun orang tua tidak mampu melakukan tugas tersebut dengan baik. Hal ini terjadi karena orangtua sibuk bekerja atau tidak memiliki bekal ilmu yang cukup untuk bisa mengajar/membimbing anak-anak mereka sebagaimana seorang guru. 

Bagi siswa, mereka merasakan kebosanan yang luar biasa karena harus berada di dalam rumah dan tidak diperkenankan ke mana-mana. Ke manapun dan di manapun selalu diterapkan aturan untuk mentaati protokol kesehatan (mulai menjaga jarak, harus memakai masker, harus mencuci tangan, dan seterusnya). Apa yang terjadi saat itu sangat dirasa tidak nyaman oleh mereka yang berusia muda. Mereka mulai berontak dan menginginkan sekolah tatap muka seperti sebelumnya. Pada saat itu sekolah-sekolah mulai mendapatkan kritikan pedas dari masyarakat, karena dianggap tidak melakukan kewajibannya sebagai seorang pendidik maupun guru. Apalagi jika ada tagihan SPP yang diluncurkan oleh sekolah (swasta) kepada para orang tua. Ucapan-ucapan yang sifatnya menyerang dan menghantam dunia pendidikan selalu saja disampaikan bahkan diunggah melalui media sosial. 

Saat ini hampir satu tahun berjalan, keadaan masih belum berubah. Pembelajaran tatap muka belum diijinkan, karena menurut kabar situasi covid-19 semakin mengkhawatirkan. Serangan covid-19 tahap 2 lebih mengerikan daripada yang sebelumnya. Lalu bagaimana mungkin pembelajaran akan mencapai hasil maksimal jika terus dilakukan PJJ (pembelajaran jarak jauh) atau BDR (belajar dari rumah)? Sementara dengan menggunakan pembelajaran tatap muka (PTM) saja hasil pembelajaran masih sangat mengecewakan. Ini menjadi PR besar bagi semua pelaku pendidikan, elemen kesehatan, serta masyarakat keseluruhanagar segera dicari jalan keluarnya sehingga situasi segera membaik dan kembali seperti sedia kala. 

Salam sehat untuk semua, dan tetap semangat belajar bagi peserta didik dalam kondisi apapun demi meraih impian terbesar kalian

REMAJA DAN TUGAS-TUGAS PERKEMBANGANNYA

 Remaja merupakan sebutan bagi mereka yang berada pada masa peralihan dari anak-anak ke masa dewasa dan  berusia belasan tahun. Jika membahas tentang remaja, begitu banyak pendapat dan kesan  tentang dunia dan kehidupannya. dari hal-hal yang sangat menyenangkan hingga munculnya permasalahan yang luar biasa pelik. Ada yang bilang bahwa masa remaja adalah masa yang paling indah dan menyenangkan. Namun tak jarang dalam keluarga dengan kehidupan yang serba sulit, masa remaja tak lagi dijalani dengan indah dan menyenangkan. Mereka tanpa mengenal waktu harus membanting tulang demi keberlanjutan hidup keluarganya. Bagi mereka, masa remaja merupakan perjuangan berat. Itulah yang dinamakan remaja. Yang jelas masa remaja adalah masa mencari jati diri/ identitas diri; yakni bagaimana dirinya yang sesungguhnya terkait dengan kepribadiannya, konsep diri, maupun niai-nilai yang dianutnya. Dalam masa perncarian jati diri berbagai kegiatan dilakukannya mulai dari yang dianggap buruk hingga yang menghasilkan prestasi gemilang. 

Dalam perjalanan hidupnya, remaja melakukan banyak hal yang menurut orang dewasa seringkali menambah masalah keluarga. Sebagian besar waktunya hanya digunakan untuk sesuatu yang tidak bermanfaat bagi masa depannya. Mereka hanya bersenang-senang menuruti hawa nafsunya. Mereka sering meninggalkan rumah, karena mereka beranggapan bahwa orangtua dan keluarganya tidak pernah mengerti dan tidak peduli dengan hidup mereka. Ada yang bermain gadged mulai bangun tidur hingga tidur lagi. Bermain game selalu mewarnai dunianya. teguran orangtua hanya dianggap angin lalu. Setiap nasehat dibilangnya burung yang sedang berkicau, dan sebagainya. Ada yang cuma suka dengan balap motor. Mereka bergabung dengan geng motor tertentu. Kesehariannya hanya digunakan untuk mengotak-atik motornya. Dan pada saatnya, motornya akan diadu balapan di jalan raya tanpa peduli dengan aturan lalu lintas yang ada. Di tempat lain berkumpul remaja putri yang senang dengan dunia fashion dan kecantikan. Apapun yang ada di dunia maya selalu dicontohnya. Hidup yang serba glamor dan fashionable itulah cerminan diri mereka. Meskipun begitu, masih ada remaja yang bergelut dengan buku-buku bacaan demi masa depan yang diimpikannya. Memang remaja maerupakan masa storm and stress. Masa penuh badai dan topan; dengan sepotong kehidupannya yang penuh dengan perasaan yang selalu bergejolak dan sangat peka dengan rangsang-rangsang negatif. Lalu bagaimana sih ciri-ciri umum seorang remaja? mari kita simak pada uraian berikut.

Ciri-ciri remaja

Pertama; Pubertas yaitu masa transisi dan tumpang tindih. Mengapa demikian? Karena pada masa peralihan tersebut terdapat tempat yang membingungkan. Dikatakan sebagai anak-anak mereka tidak terima, namun jika dibilang sebagai  orang dewasa rasanya tidak cocok. Sebab dalam beberapa hal  mereka masih belum memiliki tanggung jawab yang baik untuk segala sesuatunya.

Kedua, secara fisik mereka mengalami perubahan yang luar biasa cepat. Perubahan dari bentuk tubuh anak-anak ke arah bentuk tubuh orang dewasa. Pada saat itu terjadi perubahan sikap dan sifat yang sangat menonjol terutama terhadap teman sebayanya, lawan jenis,  juga keluarganya. 

Ketiga, perubahan seks primer. Perkembangan organ-organ seks bagi wanita yang mengalami masa haid yang disertai dengan berbagai perasaan yang tidak enak. Dan bagi pria yang mulai mengalami mimpi basah yang sering dikenal dengan nocturnal emmissions. 

Keempat, perubahan seks sekunder yang ditunjukkan dengan membesarnya pinggul, tumbuhnya buah dada, rambut di daerah kelamin, dan seterusnya. Sedangkan pada pria ditandai dengan makin kekarnya bentuk tubuh, rambut pada daerah kelamin, dan seterusnya.

Jika memperhatikan bebas tugas yang harus diemban oleh remaja, sebenarnya hal tersebut bukanlah sesuatu yang bisa dianggap remeh dan enteng. Di sini remaja sebagai generasi emas, memiliki segudang tanggung jawab atas masa depan diri, keluarga, masyarakat, dan bangsanya. Remaja perlu dipersiapkan dengan sebaik-baiknya sebelum mereka memasuki masa dewasa. 

Berikut yang harus dimiliki oleh remaja sebelum menjadi manusia dewasa yang bertanggung jawab. Remaja dengan segenap potensi yang dimilikinya hendaknya memiliki rasa syukur kepada Sang Kholiq yang telah menciptakannya dan menganugerahkan berbagai kemampuan dirinya. Mereka harus bisa menerima keadaan dirinya apapun adanya dan memelihara serta mengembangkannya dengan penuh amanah.  Ini merupakan modal dasar yang harus dikembangkan sebagai bekal yang akan memberikan harapan pada masa yang akan datang. 

Berikutnya, remaja perlu mendapatkan bimbingan yang baik dalam kaitannya dengan menjalin hubungan dengan teman sebaya antara dua jenis kelamin. Dalam kondisi apapun remaja hendaknya mampu menerima apa adanya dari kelompok sebayanya berlawanan jenis. Hal ini dilakukan agar teman sebayanya memperoleh rasa dihargai dan diterima sebagaimana yang dibutuhkannya. Tentunya dalam menjalin hubungan sosial tersebut juga disertai dengan bekal nilai-nilai moral yang baik.

Yang  ketiga; remaja hendaknya bebas dari ketergantungan emosional dengan orang-orang dewasa di sekitarnya terutama orang tua. Remaja mulai belajar melepaskan diri dan mandiri dalam membuat rencana dan keputusan atas masa depannya sendiri tentunya dengan segala resiko dan konsekwensinya.

Keempat; remaja harus memperoleh kesanggupan berdiri sendiri secara ekonomi. Dalam hal ini tidak selamanya orang tua akan mendampinginya dan memenuhi kebutuhan hidupnya. Dengan ilmu yang telah didapatkannya di sekolah serta bimbingan mental spiritual agama, tentu akan dapat membantu dan menuntunnya menjadi manusia mandiri yang bertanggung jawab. 

Melalui tugas-tugas perkembangan di atas, remaja akan siap memasuki kehidupannya pada masa yang akan datang dengan penuh kebahagiaan, rasa syukur, dan tanggung jawab secara pribadi terhadap keluarga, masyarakat, dan bangsanya. Dan yang paling utama adalah tanggung jawab terhadap Alloh SWT yang telah menciptakan dan menganugerahkan dengan begitu banyak kenikmatan selama hidup di dunia. 

MANAJEMEN WAKTU

  Menyadari Urgensi Waktu dan Kebutuhan untuk Mengelolanya

Di antara  ciri-ciri pribadi muslim yang diharapkan adalah pribadi yang mampu menghargai waktu; menggunakan seluruh waktunya untuk segala sesuatu yang bermanfaat baik bagi diri sendiri maupun orang lain. Rasanya tidaklah layak jika ada seorang muslim yang menunggu dimotivasi oleh orang lain untuk mengelola waktu.  Dalam Islam, salah satu indikasi keimanan dan ketaqwaan terhadap Sang Khaliq adalah pemahaman dan pelaksanaan dalam mengelola waktu dengan baik.   Ini tercantum dalam firman Alloh SWT Q.S. Yunus: 6, yang berbunyi:

   
اِنَّ فِى اخْتِلَافِ الَّيْلِ وَالنَّهَارِ وَمَا خَلَقَ اللّٰهُ فِى السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ لَاٰيٰتٍ لِّقَوْمٍ يَّتَّقُوْنَ

   Artinya : “Sesungguhnya pada pertukaran malam dan siang itu dari pada yang diciptakan Alloh di langit dan di bumi, benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan-Nya) bagi orang-orang yang bertaqwa”

 Dalam Q.S,Al-Ashr: 1-2, Alloh SWT berfirman:

 "Artinya: “Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam keadaan merugi”

 Dalam HR.Turmudzi yang artinya : “Dua telapak kaki hamba tidak akan bergeser dari tempatnya pada hari kiamat nanti, sehingga ditanya tentang 4 hal: tentang umurnya, dalam hal apa ia habiskan? Tentang masa mudanya, dalam hal apa ia binasakan? Tentang hartanya, darimana diperoleh dan dalam hal apa diinfakkan? Serta tentang ilmunya, apa yang dia lakukan dengannya?

 Dalam H.R.Al Hakim, Rasululloh saw bersabda, yang artinya: “Gunakan lima hal sebelum datangnya lima hal: masa mudamu sebelum masa tuamu, masa sehatmu sebelum sakitmu, masa kayamu sebelum fakirmu, masa luangmu sebelum sibukmu, dan masa hidupmu sebelum matimu”

 Setiap detik dan hela nafas kita begitu berharga dalam hidup ini. Waktu tiada pernah berulang. Dia bagai sebila pedang, yang setiap saat bisa menghunus ke dalam diri kita jika kita tidak mampu menggunakannya dengan baik sebagimana mestinya.  Tak akan ada kesempatan kedua dalam hidup ini.   Sekali terlampau, dia tak akan kembali lagi.

 Menyusun Skala Prioritas

1. Tulislah hal-hal yang hendak Anda lakukan esok hari (rencana kerja dan jadwalnya)

2. Tentukan tingkat urgensinya

3. Tentukan  hal-hal yang dapat Anda delegasikan pada orang lain

4. Mulailah melakukan prioritas; yakni hal-hal yang terpenting yang dapat mewujudkan target Anda, dan yang paling dekat pada batas waktu akhir, sehingga waktu Anda mengalir pada hal-hal yang paling penting terlebih dahulu

5. Letakkan tanda-tanda (√) pada hal-hal yang telah selesai dikerjakan

6. Pindahkan hal-hal yang belum dapat dituntaskan pada rencana kerja hari berikutnya, dan begitu seterusnya.

 Memanfaatkan Waktu Istirahat

Semakin banyak tugas dan beban yang kita pikul, maka kita semakin membutuhkan banyak waktu untuk istirahat dan ini harus dimanfaatkan secara optimal.

Kehidupan dengan segenap hiruk pikuknya, berbagai ambisi yang tidak pernah berhenti,dan angan-angan yangn membuat manusia berlari mengejarnya terkadang menjadi faktor kesengsaraan dan kegundahan manusia.

Jiwa manusia bosan pada kesungguhan yang tiada pernah berhenti dan tiada putus-putusnya dan hati manusia mengalami kejenuhan. Kata Imam Ali r.a. “Hiburlah hati sesekali waktu, sebab bila hati dipaksa akan menjadi buta”. Ini yang dalam bahasa kita sering disebut dengan refreshing.  Banyak sekali bentuk refreshing yang bisa kita lakukan; membaca Al-Qur’an, mengikuti pengajian, menikmati kebesaran Alloh dengan melihat alam, menonton televisi, membaca Koran, mengerjakan hobi, dan sebagainya.  Akan tetapi perlu diingat bahwa apapun yang kita lakukan tetap harus diseimbangkan dengan yang lain, sehingga tak satupun yang lain menjadi terlantar.

Ada sebuah kata bijak dari seorang salaf, “Saya tidak mengetahui sikap berlebihan, melainkan di sampingnya ada hak yang ditelantarkan”.  Lalu dalam hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari  Muslim dari Aisyah r.a. disebutkan bahwa Nabi saw bersabda “laksanakanlah amal-amal yang kalian mampui. Sebab sesungguhnya Alloh tidak bosan (memberi pahala kepadanya), sehingga kamu bosan melakukan amalanmu. Sesungguhnya amal yang lebih dicintai Alloh adalah yang dilakukan terus-menerus meskipun sedikit”.

Dalam hadits lain dikatakan bahwa ketika Rasululloh saw memberi nasehat kepada seorang sahabat yang berlebihan dalam membaca Al-Qur’an, sholat malam, dan puasa (agar bersikap sederhana dan seimbang), Beliau bersabda,”Sesungguhnya fisikmu mempunyai hak atas dirimu, keluargamu mempunyai hak atas dirimu, dan para  tamumu mempunyai hak atas dirimu”.

PUISI JERITAN RAKYAT KECIL

 JERITAN RAKYAT KECIL  Rakyat jelata di padang tandus Hidup susah tak terendus Beban derita tak pernah putus Harapanpun lenyap lampus Rakyat...